Normalisasi dan Denormalisasi
Data

Disusun oleh:
Kelompok 1 – Kelas L
Fariz Ardian <672012034>
Victor Dwi Agustin <672012190>
Ramadhani Osa Irawan <682012019>
Pradipta Angga Saputra <682012008>
Sandhy Kurniawan<672012155>
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatNyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut
ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Normalisasi dan
Denormalisasi Data”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajarinya.
Melalui kata
pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana
isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami
persembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan semoga Tuhan
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Salatiga, 9 Pebruari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang 1
B.
Perumusan Masalah 1
C.
Tujuan 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Normalisasi
Data 2
B. Denormalisasi
Data 3
C. Perbaedaan
normalisasi data dan denormalisasi data 4
D.
Boyce-Codde method 4
BAB III SIMPULAN 6
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perancangan
suatu basis data sangat diperlukan agar dapat membuat basis data yang kompak
dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan
mudah dalam pemanipulaisan data. Dalam perancangan basis data terdapat dua cara
yang sering digunakan yaitu :
a.Menerapkan
Normalisasi terhadap struktur tabel atau transaksi yang telah diketahui
sebelumnya
b.Membuat model
Entity-Relationalship.
Dalam
perancangan basis data dengan cara membuat model Entity-Relatioanlship pembuat
basis data harus merepresentasikan kelompok-kelompok data dan relasi antar
kelompok ke dalam bentuk diagram. Namun jika perancangan basis data menggunakan
normalisasi,pembuatan desain lojik dan relasional tidak langsung berkaitan
dengan model data, tapi dalam pembuatannya harus meneraokan aturan dan criteria
standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Namun dalam
sejumlah kasus penerapan Normalisasi secara ketat dpat mengakibatkan penurunan
performa basis data.Normalisasi sebenarnya bersifat normatif dan berperan pada
saat perancangan basis data.Semua DBMS (Database Management System) tidak
membatasi user agar selalu memenuhi aturan-aturan normalisasi basis data.
Deengan kata lain, normalisasi merupakan kebijakan user dalam perancangan basis
data,dan bukan merupakan kebijakan DBMS yang digunakan.
Dengan demikian
normalisasi dapat dilanggar, pelanggaran tersebut dinamakan dengan
denormalisasi.
Satu-satunya alas an mengapa di perbolehkan melakukan denormalisasi adalah
pertimbangan performanasi yang akan bisa diperoleh jauh lebih baik.
Sehingga dapt
dikatakan bahwa normalisasi dilakukan demi efisiensi data sedangkan
denormalisasi delakukan demi efisiensi proses. Keseimbangan antara efisiesnsi
data dan efisiensi proses adlah inti dari desain basis data.
B. Perumusan
Masalah
Masalah yang akan dibahas di karya
ilmiah ini adalah :
1.
Pengertian
normalisasi data.
2.
Manfaat
normalisasi data.
3.
Tahap-tahap
normalisasi data.
4.
Pengertian
denormalisasi data.
5.
Pengertian
Boyce-Codde Method.
C. Tujuan
Tujuan dari
penulisan karya ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang perbaedaan
normalisasi data dan denormalisasi data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Normalisasi Data
Normalisasi
merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data
dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant,
stabil, dan fleksible
Normalisasi
dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk
menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pada proses
normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap
normalisasi antara lain :

1.
Bentuk Normal ke Satu(1NF)
Syarat
:
a. Tidak ada set atribut yang berulang atau
bernilai ganda.
b. Telah ditentukannya primary key untuk
tabel atau relasi.
c. Tiap atribut hanya memiliki satu
pengertian.
d. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak
nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
Namun
pada tahap ini masih ada kelemahan yaitu :
a.Pengulangan informasi
b.Potensi inkonsistensi pada operasi update
c.Tersembunyinya informasi tertentu
2.
Bentuk Normal ke Dua(2NF)
Syarat
:
a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
b.
Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya pada primary key
3.
Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
Syarat
:
a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
b.
Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan
fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci
pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key
di relasi itu saja.
B.
Penerapan
normalisasi data
Penerapan Normalisasi
dan Implementasi ke Database SQL Server
Kali ini
saya akan menerangkan tahap-tahap penerapan normalisasi hingga menjadi sebuah
ERD pada SQL server. Sering kali mahasiswa bertanya "bagaimana awal
mulanya pembuatan sistem informasi" salah satu cara terbaik awal pembuatan
sistem informasi adalah menanyakan kebutuhan user / pengguna terhadap sebuah
sistem yang akan dibangun, biasanya kebutuhan ini awalnya dari sebuah
"MASALAH" yang harus dicarikan solusi.

1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
dari manual bon pembelian diatas kita dapat menjadi bentuk
normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-atribut yang tepat dan
bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF).
Bentuk normal kedua dengan
melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi beberapa tabel dan mencari kunci
primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci haruslah unik.

3.BentukNormalKetiga(3NF)
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).

Implementasi ERD (entity relationship diagram) pada contoh diatas, bisa dituangkan kedalam database MS SQL Server 2005, seperti terlihat pada gambar beikut ini :

C.
Denormalisasi
data
denormalisasi
database adalah pelanggaran
aturan normalisasi atau
menjabarkan suatu tataan database yang telah normal untuk meningkatkan performa
pengaksesan data pada database. Database yang telah normal disini dimaksudkan
database yang redundansi datanya minim sehingga data yang disimpan tidak
mengalami kerancuan dalam proses pengaksesan.
Apakah
perbedaan normalisasi dan denormalisasi.
Apa sih
pentingnya denormalisasi dalam database? Apabila kita menilik lebih lanjut
tentang proses pengaksesan yang dilakukan database sewaktu data yang berada
dalam suatu tabel ada 1000 baris dengan 100 juta baris. Hal itu akan terasa
sangat beda proses kita menunggu untuk dapat melihat data. Itupun apabila kita
mengaksesnya dari beberapa tabel yang setiap tabel berisikan jutaan data dan
kita hanya menginginkan sebagian saja.Dari situ denormalisasi diperlukan, untuk
menjaga kestabilan performa suatu sistem.
Kita dapat
melakukan denormalisasi dalam 2 jenis :
·
melalui pembuatan kolom baru pada tabel / mengabungkan kolom
pada tabel satu dengan yang lain.
·
melalui pembuatan tabel baru.
cara yang
pertama dilakukan apabila data yang didenormalisasi hanya kecil dan digunakan
untuk mempermudah pengaksesan data apabila diakses dalam satu tabel. Sedangkan
yang kedua dilakukan apabila data yang terdapat dalam tabel tersebut merupakan
rangkuman / rekapitulasi dari satu atau beberapa tabel yang pengaksesannya
terpisah dari tabel yang ada.
contoh :
denormalisasi
pertama : total sks yang telah diambil seorang mahasiswa. ini dibentuk dari
jumlah sks matakuliah yang pernah diambil.
denormalisasi
kedua : pembuatan tabel jumlah kehadiran mahasiswa dalam satu semester. data
ini dibentuk dari penjumlahan data harian mahasiswa.
D.
Perbedaan
normalisasi dan denormalisasi
Perbedaan
normalisasi dan denormalisasi adalah terletak pada redundansi data dan
kompleksitas query. Pada redundansi data normalisasi lebih strik atau harus
dihilangkan sebisa mungkin sehingga mengakibatkan apabila kita akan mengakses
data dalam suatu database membutuhkan query yang kompleks. Berbeda dengan
denormalisasi, denormalisasi disini tidak terlalu memikirkan tentang data yang
redundan sehingga dalam mengakses data lebih cepat
E.
Boyce-Codde
method
Definisi Bentuk BCNF adalah :
1). Memenuhi
bentuk 3 NF (normal ketiga).
2). Semua
penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).
Setiap atribut
harus bergantung fungsi pada atribut superkey.
BCNF merupakan
bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3 NF. Suatu relasi
yang memenuhi
BCNF selalu memenuhi 3 NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu relasi yang
memenuhi 3 NF belum tentu memenuhi BCNF. Karena bentuk 3 NF
masih
memungkinkan terjadi anomali.
Pada contoh
berikut ini terdapat tabel SEMINAR, kunci primer adalah no_siswa +
seminar, dengan
pengertian bahwa :
·
Siswa dapat mengambil satu atau dua seminar.
·
Setiap seminar membutuhkan 2 instruktur.
·
Setiap siswa dibimbing oleh salah satu dari 2
instruktur seminar.
·
Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu
seminar saja.
Suatu relasi disebut memenuhi
bentuk normal Boyce-Codd (BCNF) jika dan hanya jika semua (determinan) adalah
kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal
sebagian perbaikan terhadap 3NF,suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi
3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu
memenuhi BCNF .Dalam banyak literature disebutkan bahwa BCNF adalah perbaikan dari
3NF ,karena bentuk normal ketigapun mungkin masih mengandung anomaly sehingga
masih perlu dinormalisasikan lebih lanjut.
Pada
contoh ini, no_siswa dan seminar menunjukkan seorang instruktur.

Relasi seminar
Bentuk
tabel SEMINAR adalah memenuhi bentuk normal ketiga (3 NF), tetapi tidak
BCNF
karena nomor seminar masih bergantung fungsi pada instruktur, jika setiap
instruktur
dapat mengajar hanya pada satu seminar. Seminar bergantung fungsi
pada
satu atribute bukan superkey seperti yang disyaratkan oleh BCNF.
Maka
relasi SEMINAR harus didekomposisi menjadi dua relasi, yaitu relasi pengajar
dan
seminar_instruktur, seperti berikut ini :

Relasi pengajar

Relasi seminar
struktur
BAB III
SIMPULAN
Untuk
mendapatkan struktur tabel yang baik normalisasi dan denormalisasi dapat
dilakukan namun harus diperhatikan aturan-aturan normalisasi dan kebutuhan user
agar suatu rancangan basis data yang dibuat tidak keluar dari batasan system
yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.haritsthinkso.com/2009/12/pengertian-normalisasi-pada-database.html
diyarblablablap.blogspot.com/.../pengertian-denormalisasi.html